Probolinggo, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Paiton Gending Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur masa khidmat 2013-2018, Ahad (17/11) resmi dilantik oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kraksaan KH. Nasrullah A. Suja’i di Pesantren Darul Ulum Paiton.
Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Rais Syuriyah PCNU Kraksaan KH. Amin Fathullah beserta segenap pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom mulai tingkat MWC hingga ranting serta Camat Paiton dan jajaran Muspika Paiton, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di Kecamatan Paiton dan sekitarnya.
Dalam kepengurusan MWCNU Kecamatan Paiton masa khidmat 2013-2018 ini, Rais Syuriyah dijabat oleh H. Abdul Wafi dan Ketua Tanfidziyah dijabat oleh H. Barzan Ahmadi. Pelantikan ini digelar bersamaan dengan peringatan tahun baru Islam 1435 H.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Paiton Barzan Ahmadi mengaku siap menjalankan amanah dari konferensi secara maksimal dan tepat guna sehingga pada akhir masa khidmat semua program dapat dijalankan dengan baik dan manfaatnya sesuai dengan harapan bersama.
“Yang jelas saya dan Rais Syuriyah H. Abdul Wafi telah menyiapkan beberapa program untuk lima tahun kedepan. Mohon doa dan dukungannya agar kami berdua bisa bekerja dengan lebih baik lagi dari sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan KH. Nasrullah A. Suja’i menghimbau agar pengurus NU yang baru dilantik dapat membentengi diri dan warga NU seiring dengan maraknya faham-faham yang mengusik organisasi besar seperti NU dengan menghidupkan lailatul ijtima’ dan tradisi-tradisi NU lainnya.
”Hidupkanlah tradisi-tradisi NU seperti istighotsah dan lailatul ijtima’ untuk membentengi NU dari faham-faham yang tidak sesuai dengan kaidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” ungkapnya.
Menurut Kiai Suja’i, menjadi pengurus NU merupakan sebuah perjuangan dan keikhlasan. Sebab di dalam organisasi keagamaan terbesar tersebut pengurus tidak memperoleh gaji. ”Pengurus NU harus ikhlas berjuang demi membesarkan organisasi untuk kemaslahatan ummat,” jelasnya.
Sementara Camat Paiton H. Buwang Ponadi berharap agar pengurus MWC yang dilantik bisa membangun sinergisitas dalam rangka meningkatkan pembangunan umat, mengingat dengan adanya kerjasama yang baik akan dapat meningkatkan pembangunan di segala bidang.
“Semoga ke depan sinergisitas antara pemerintah dengan MWCNU di Kecamatan Paiton bisa semakin erat dalam rangka untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” ujarnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Paiton Gending Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur masa khidmat 2013-2018, Ahad (17/11) resmi dilantik oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kraksaan KH. Nasrullah A. Suja’i di Pesantren Darul Ulum Paiton.
Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Rais Syuriyah PCNU Kraksaan KH. Amin Fathullah beserta segenap pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom mulai tingkat MWC hingga ranting serta Camat Paiton dan jajaran Muspika Paiton, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di Kecamatan Paiton dan sekitarnya.
Dalam kepengurusan MWCNU Kecamatan Paiton masa khidmat 2013-2018 ini, Rais Syuriyah dijabat oleh H. Abdul Wafi dan Ketua Tanfidziyah dijabat oleh H. Barzan Ahmadi. Pelantikan ini digelar bersamaan dengan peringatan tahun baru Islam 1435 H.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Paiton Barzan Ahmadi mengaku siap menjalankan amanah dari konferensi secara maksimal dan tepat guna sehingga pada akhir masa khidmat semua program dapat dijalankan dengan baik dan manfaatnya sesuai dengan harapan bersama.
“Yang jelas saya dan Rais Syuriyah H. Abdul Wafi telah menyiapkan beberapa program untuk lima tahun kedepan. Mohon doa dan dukungannya agar kami berdua bisa bekerja dengan lebih baik lagi dari sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan KH. Nasrullah A. Suja’i menghimbau agar pengurus NU yang baru dilantik dapat membentengi diri dan warga NU seiring dengan maraknya faham-faham yang mengusik organisasi besar seperti NU dengan menghidupkan lailatul ijtima’ dan tradisi-tradisi NU lainnya.
”Hidupkanlah tradisi-tradisi NU seperti istighotsah dan lailatul ijtima’ untuk membentengi NU dari faham-faham yang tidak sesuai dengan kaidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” ungkapnya.
Menurut Kiai Suja’i, menjadi pengurus NU merupakan sebuah perjuangan dan keikhlasan. Sebab di dalam organisasi keagamaan terbesar tersebut pengurus tidak memperoleh gaji. ”Pengurus NU harus ikhlas berjuang demi membesarkan organisasi untuk kemaslahatan ummat,” jelasnya.
Sementara Camat Paiton H. Buwang Ponadi berharap agar pengurus MWC yang dilantik bisa membangun sinergisitas dalam rangka meningkatkan pembangunan umat, mengingat dengan adanya kerjasama yang baik akan dapat meningkatkan pembangunan di segala bidang.
“Semoga ke depan sinergisitas antara pemerintah dengan MWCNU di Kecamatan Paiton bisa semakin erat dalam rangka untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” ujarnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
0 komentar:
Posting Komentar